Santri yang baik adalah Santri yang mampu membentuk keadaan menjadi lebih berarti bukan diam tanpa sikap mengikuti arus keadaan apa adanya, dan ia pun mampu menenyikapi setiap kesulitan atau tantangan yang datang setiap kali menerpa dan menyikapinya sebagai hadiah untuk meraih khusnul khatimah. Karena ia sadar betul bahwa manusia itu akan lebih dewasa lagi dan bersikap bijak manakala ia diperkaya pengalaman dan khazanah pemahaman terhadap apa yang tengah dihadapinya.
Berbicara tentang Daarussa’adah menuju “GOLDEN YEAR”, sejarah pun mencatat bahwa bagaimana ketika tempo dulu sebelum masa orde baru, bahwa Daarussa’adah adalah salah satu Ma’had yang cukup diperhitungkan taring keilmuan para santri-nya diantara Ma’had-ma’had yang ada. Karena tak jarang acap kali ma’had kita mengukti lomba antar tingkat Kecamatan, Kabupaten Kota, bahkan hingga tingkat Jabodetabek, Ma’had kita mewakili kejuaraan dari sederet lomba yang telah diikuti. Mulai dari MSQ, lomba adzan, Qira’atul kutub, Ceramah tiga bahasa dll. Hal ini terbukti dengan cukup banyaknya piala penghargaan yang telah didapat kala itu. Merupakan kebenggaan memang, namun apalah arti sebuah kebanggaan tempo dulu bila tidak kita jaga kelestariaan-nya saat dini. Rupanya estafet kejuaraan seakan terputus, entah apa yang membuat hal ini dapat terjadi, yang jelas ini merupakan bahan renungan kita bersama dan harus mampu di reinterpretasi oleh sederet kaum IP3DS muda dan Dewan Assatidz serta dengan restu kyai sendiri tentunya.
Berhentilah Menutup Diri Dan Mulai-Lah Memberi Arti, rupanya saat ini kita cenderung mentup diri, ditambah lagi kurangnya komunikasi yang sehat antar sesama kita. IP3DS yang seyogya-nya mampu menjadi peluru emas yang siap dalam setiap keadaan, seakan diragukan kemampuan-nya. Hal ini terbukti dari sikap konservatif dalam metode berpikir & tindakan mereka, entah hal apa yang membuat IP3DS muda masih bersikap seperti itu, Karena tidak menutup kemungkinan hal ini terjadi karena banyak-nya kendala-kendala yang belum teratasi.
Buku sederhana yang ada ditangan anda ini, kiranya dapat membuang kepongahan yang selama ini menjelma dalam jiwa & Zona kita. Ma’had Daarussa’adah milik kita santri Daarussa’adah bukan mereka yang sekedar numpang mampir dan menabur percikan bom waktu yang cukup membahayakan. Kekeliruan yang ada dalam benak kita terhadap ma’had ini, tentunya disikapi dan diatasi secara bersama dan dimusyawarahkan dengan arif serta bijaksana. Pasalnya, kuranga-nya sikap atau rasa memiliki terhadap apa yang semestinya dimiliki, menjadikan pelakunya hilang rasa kepedulian-nya hingga hilang pula apa yang di miliki-nya.
MA’HADUNA perlu mengobarkan semangat api kesuksesan yang kini mulai redup, dan bersama IP3DS muda kita bisa. BERSATULAH !!!